Kerangka Asesmen untuk Tes Kemampuan Akademik Jenjang SD dan SMP


Pemerintah Tetapkan Kerangka Asesmen Baru untuk Tes Kemampuan Akademik Jenjang SD dan SMP


Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, telah menerbitkan Peraturan Kepala Badan Nomor 047/H/AN/2025 yang menetapkan Kerangka Asesmen Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs). Peraturan yang ditetapkan di Jakarta pada 24 Juli 2025 ini bertujuan untuk menyediakan panduan terstandar bagi penyelenggaraan TKA di seluruh Indonesia.

Kerangka asesmen ini disusun sebagai respons atas kebutuhan akan adanya pelaporan capaian akademik individu siswa yang terstandar. Selama ini, tidak adanya penilaian terstandar telah menimbulkan masalah objektivitas dan keadilan dalam proses seleksi siswa, mengingat standar penilaian yang berbeda-beda antar satuan pendidikan. TKA diharapkan dapat menjadi solusi dengan menyediakan skor yang lebih dapat diperbandingkan antarsiswa dari berbagai sekolah.

Selain untuk keperluan seleksi, TKA juga dirancang sebagai instrumen untuk pengendalian dan penjaminan mutu pendidikan, memetakan mutu hasil belajar, serta menjadi sarana pengakuan hasil belajar bagi siswa dari jalur pendidikan nonformal dan informal. Kendati demikian, ditegaskan bahwa TKA bukanlah penentu kelulusan siswa, yang kewenangannya tetap berada pada pendidik dan satuan pendidikan.

Struktur dan Materi Ujian

Kerangka asesmen ini memuat empat komponen utama: Latar Belakang dan Tujuan, Mata Uji dan Jenis Soal, Muatan dan Kompetensi yang Diujikan, serta Contoh Soal.

Mata Uji dan Jenis Soal

  • Mata Uji: TKA untuk jenjang SD/MI dan SMP/MTs akan mengujikan dua mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia dan Matematika.
  • Jenis Soal: Soal akan disajikan dalam bentuk soal tunggal (berdiri sendiri) dan soal grup (mengacu pada stimulus yang sama).
  • Bentuk Soal: Terdapat tiga bentuk soal yang akan digunakan:
  • Pilihan Ganda Sederhana: Siswa memilih satu jawaban yang benar.
  • Pilihan Ganda Kompleks (PGK) Model Multiple Choice Multiple Answers (MCMA): Siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban yang benar.
  • Pilihan Ganda Kompleks (PGK) Model Kategori: Siswa merespons beberapa pernyataan, misalnya dengan memilih "Benar/Salah" atau "Sesuai/Tidak Sesuai".


Muatan dan Kompetensi Jenjang SD/MI

Bahasa Indonesia

Fokus utama adalah keterampilan membaca yang diujikan melalui dua jenis teks: teks informasi (berisi fakta sederhana) dan teks fiksi (cerita rekaan). Kompetensi yang diukur dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

  • Pemahaman Tekstual: Memahami informasi yang tersurat dalam teks.
  • Pemahaman Inferensial: Menarik kesimpulan dari informasi tersirat.
  • Evaluasi dan Apresiasi: Membuat penilaian dan menanggapi isi serta bahasa teks.


Matematika

TKA Matematika SD/MI mengukur pemahaman konsep serta kemampuan aplikasi dan penalaran dalam menyelesaikan masalah. Muatan materi mencakup:

  • Bilangan: Meliputi bilangan rasional, operasi hitung, KPK, dan FPB.
  • Geometri dan Pengukuran: Mencakup bangun datar dan ruang, serta satuan baku (panjang, volume, berat, waktu).
  • Data: Penyajian dan penggunaan data melalui gambar, piktogram, diagram batang, dan tabel.


Kemampuan matematis ini akan diukur pada tiga level kognitif: Pengetahuan dan Pemahaman, Aplikasi, dan Penalaran.

Muatan dan Kompetensi Jenjang SMP/MTs

Bahasa Indonesia

Sama seperti jenjang SD, fokusnya adalah pada keterampilan membaca, namun dengan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi. Teks informasi dapat berskala nasional atau global dan bisa berupa teks jamak, sementara teks fiksi memiliki karakter dan alur yang lebih kompleks. Tiga kelompok kompetensi yang diukur tetap sama: pemahaman tekstual, pemahaman inferensial, serta evaluasi dan apresiasi.

Matematika

TKA Matematika SMP/MTs juga mengukur pemahaman konsep, prosedur, dan kemampuan pemecahan masalah. Muatan materinya lebih luas, meliputi:

  • Bilangan: Mencakup bilangan real (bulat, rasional, irasional), bilangan berpangkat, dan notasi ilmiah.
  • Aljabar: Meliputi persamaan dan pertidaksamaan linear, bentuk aljabar, fungsi, serta barisan dan deret.
  • Geometri dan Pengukuran: Mencakup hubungan antar sudut, Teorema Pythagoras, kesebangunan, bangun ruang, dan transformasi geometri.
  • Data dan Peluang: Meliputi penyajian dan interpretasi data (mean, median, modus) serta peluang kejadian tunggal.


Sama seperti pada jenjang SD, kemampuan matematis diukur melalui tiga level kognitif: Pengetahuan dan Pemahaman, Aplikasi, dan Penalaran.

Dilengkapi Contoh Soal

Untuk memudahkan pemahaman, dokumen resmi TKA ini juga menyertakan contoh soal dari setiap mata pelajaran dan jenjang. Hal ini bertujuan agar guru, siswa, dan orang tua mendapat gambaran yang lebih jelas tentang bentuk dan tingkat kesulitan soal yang akan dihadapi. 

Dengan diberlakukannya kerangka asesmen ini, pemerintah berharap ada peningkatan kualitas dan keadilan dalam sistem penilaian akademik nasional. Bukan hanya menjadi alat seleksi, TKA diharapkan menjadi salah satu pilar dalam menciptakan pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh Indonesia.



Lebih baru Lebih lama