Laporkan Penyalahgunaan

Blog berisi kumpulan produk hukum Indonesia.

Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Madrasah

Direktorat KSKK Kementerian Agama telah menerbitkan panduan dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Sejalan dengan pelaksanaan Kurikulum Merdeka pada madrasah, Kementerian Agama telah menerbitkan sejumlah panduan, meliputi:

  1. Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pada Madrasah
  2. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)
  3. Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA)
  4. Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
  5. Profil Pelajaran Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA)
  6. Panduan Pengembangan dan Contoh Modul Ajar Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab
  7. Panduan Pengembangan  Implementasi Kurikulum  Merdeka  di Raudlatul Athfal (RA).


Panduan (P5) Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5 PPRA) pada Madrasah ini dikembangkan dari Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Madrasah merupakan sekolah umum bercirikhas agama Islam, hal ini berkonsekwensi apa yang diatur dalam panduan Kemendikbudristek diberlakukan juga di madrasah, namun dengan beberapa adaptasi disesuaikan dengan karakteristik, kekhasan, dan kebutuhan madrasah. Nilai-nilai agama Islam diintegrasikan dalam penyusunan kurikulum untuk menumbuhkan jati diri dan kekhasan madrasah. Dengan demikian nilai-nilai agama menjadi warna dalam cara berfikir, bersikap dan bertindak ketika menyikapi situasi pendidikan dengan kebijakan dan praksis  pendidikan di madrasah.

Salah satu kekhasan yang dituangkan dalam panduan ini adalah menambahkan nilai Rahmatan lil Alamin dalam P5. Nilai Rahmatan lil Alamin merupakan prinsip-prinsip sikap dan cara pandang dalam mengamalkan agama agar pola keberagamaan dalam konteks berbangsa dan bernegara berjalan semestinya sehingga kemaslahatan umum tetap  terjaga seiring dengan perlindungan kemanusiaan dalam beragama. Projek Profil Pelajar Rahmatan   lil   Alamin   yang   terintegrasi   dalam   Profil   Pelajar   Pancasila bermaksud  memastikan  cara  beragama  lulusan  madrasah  bersifat  moderat (tawassuṭ).  



A.     Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin  

Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang selanjutnya disebut profil pelajar, merupakan pelajar yang memiliki pola pikir, bersikap dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila yang universal dan menjunjung tinggi toleransi demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian dunia. Profil Pelajar juga memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir antara lain: berpikir kritis, memecahkan masalah, metakognisi, berkomunikasi, berkolaborasi, inovatif, kreatif, berliterasi informasi, berketakwaan, berakhlak mulia, dan moderat dalam keagamaan.

Profil pelajar memiliki komitmen kebangsaan yang kuat, bersikap toleran terhadap sesama, memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan baik secara fisik maupun verbal dan menghargai tradisi. Kehadiran profil pelajar di tengah      kehidupan mampu mewujudkan tatanan dunia yang penuh kedamaian dan kasih sayang. Profil pelajar selalu mengajak untuk merealisasikan kedamaian, kebahagiaan, dan keselamatan baik di dunia maupun akhirat bagi semua golongan umat manusia, bahkan seluruh alam semesta.

Profil   pelajar   dirancang   untuk   menjawab   satu   pertanyaan   besar,   yakni peserta  didik  dengan  profil  (kompetensi)  seperti  apa  yang  ingin  dihasilkan  oleh sistem pendidikan Indonesia. Dalam konteks tersebut, profil pelajar memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi fokus di dalam pencapaian standar kompetensi lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan moderasi beragama.

Kompetensi profil pelajar memperhatikan faktor internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di Abad ke- 21 yang sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0, serta moderasi beragama. Dalam profil pelajar terdapat beberapa dimensi dan nilai yang menunjukkan  bahwa profil pelajar tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia yang:

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia;
  2. Berkebhinekaan global;
  3. Bergotong-royong;
  4. Mandiri;
  5. Bernalar kritis;
  6. Kreatif.

Sekaligus pelajar juga mengamalkan nilai-nilai beragama yang moderat, baik sebagai  pelajar  Indonesia  maupun  warga  dunia.  Nilai  moderasi  beragama  ini meliputi:

  1. Berkeadaban (ta’addub);
  2. Keteladanan (qudwah);
  3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah);
  4. Mengambil jalan tengah (tawassuṭ);
  5. Berimbang (tawāzun);
  6. Lurus dan tegas (I’tidāl);
  7. Kesetaraan (musāwah);
  8. Musyawarah (syūra);
  9. Toleransi (tasāmuh);
  10. Dinamis dan inovatif (taṭawwur wa ibtikār);

Gambaran pelajar sebagaimana profil di atas dapat diilustrasikan berikut;


B.   Perlunya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin, merupakan sarana memberi kesempatan peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek profil pelajar ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek penguatan profil pelajar diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi  bagi lingkungan sekitarnya.

Penguatan projek profil pelajar diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dan Islam Rahmatan Lil Alamin.  Penguatan Projek Profil Pelajar ini juga dapat dijadikan sarana bagi peserta didik menjadi pelajar yang menjadi rahmat bagi semua umat manusia. Dapat merawat tradisi dan menyemai gagasan beragama yang ramah dan moderat dalam kebhinekaan Indonesia tanpa harus mencabut tradisi dan kebudayaan yang ada dengan mendasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan.

Antara Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin merupakan satu nafas yang saling menguatkan antara satu dengan lainnya. Keduanya  berdiri  pada  falsafah  Pancasila,  yang  menghormati  kebhinekaan  dan kemanusiaan   untuk   mewujudkan   Indonesia   yang   aman,   tentram,   damai   dan sejahtera.

Prinsip-prinsip Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin


Dalam  melaksanakan  Projek  Penguatan  Profil  Pelajar  Pancasila  dan  Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin satuan pendidikan menjalankan prinsip sebagai berikut:
  1. Holistik,  berarti  perancangan  kegiatan  secara  utuh  dalam  sebuah  tema  dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahaminya secara mendalam.
  2. Kontekstual,   berarti    upaya    mendasarkan    kegiatan    pembelajaran    pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian.
  3. Berpusat  pada  peserta  didik,  berarti  skenario  pembelajaran  mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran, yang aktif mengelola proses belajarnya   secara   mandiri,   termasuk   memiliki   kesempatan   memilih   dan mengusulkan topik projek sesuai minatnya.
  4. Eksploratif,  berarti  semangat  untuk  membuka  ruang  yang  lebar  bagi  proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur maupun bebas.
  5. Kebersamaan,  berarti  seluruh  kegiatan  dilaksanakan  secara  kolaboratif  oleh warga madrasah dengan gotong royong dan saling bekerjasama.
  6. Keberagaman, berarti seluruh kegiatan di madrasah dilaksanakan dengan tetap menghargai  perbedaan,  kreatifitas,  inovasi  dan  kearifan  lokal  secara  inklusif dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  7. Kemandirian, berarti seluruh kegiatan di madrasah merupakan prakarsa dari, oleh dan untuk warga madrasah.
  8. Kebermanfaatan berarti, seluruh kegiatan di madrasah harus berdampak positifbagi peserta didik, madrasah dan masyarakat.
  9. Religiusitas,  berarti  seluruh  kegiatan  di  madrasah  dilakukan  dalam  kontekspengabdian kepada Allah Swt.


dokumen pdf lengkap silakan unduh di bawah ini


Related Posts