Laporkan Penyalahgunaan

Blog berisi kumpulan produk hukum Indonesia.

Apa Itu Disleksia?

Kata Disleksia diambil ari bahasa Yunani dys (kesulitan untuk) dan lexis (huruf, kata-kata, atau leksikal) Jadi disleksia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada anak tersebut dalam melakukan aktifitas membaca dan menulis.

Gangguan ini bukan bentuk dari ketidakmampuan fisik tapi mengarah pada bagaimana kemampuan otak mengolah dan memproses informasi yang sedang dibaca orang tersebut. Kesulitan ini biasanya baru diketahui setelah seorang anak memasuki usia sekolah.

Walaupun pada umumnya keterbatasan ini ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seoerti kecerdasan kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa.
 


Terminologi disleksia juga digunakan untuk merujuk pada kehilangan kemampuan membaca pada seseorang akibat kerusakan pada jaringan otak. Disleksia tipe ini biasa disebut aleksia. Selain mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis disleksia juga ditengarai juga mempengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya.

Penderita disleksia secara fisik tidak terlihat sebagai sebagai penderita. Disleksia tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca atau menyusun kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai urutan, termasuk dari kiri ke kanan, atas ke bawah dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak. Hal ini yang sering menyebabkan penderita disleksia dianggap tidak konsentrasi dalam beberapa hal. Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan yang seperti uraian yang panjang lebar.

Selain itu disleksia menyangkut juga dalam gangguan mendengarkan atau mengikuti petunjuk, kemampuan bahasa ekspresif atau reseptif, kemamuan membaca deretan angka, kemampuan mengingat, kemampuan dalam belajar matematika atau berhitung, kemampuan bernyanyi  dan memahami irama musik dan sebagainya.

Ada 2 type Disleksia yaitu development dyslexia (bawaan sejak lahir) dan aquired dyslexia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca) development dyslexia merupakan bawaan sejak lahir karena faktor genetik atau keturunan. Menurut penelitian, disleksia sendiri sekitar 70% nya adalah faktor bawaan. Penyandang disleksia akan membawa kelainan ini seumur hidupnya atau tidak dapat disembuhkan.

Hasil penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak. Disfungsi ini berhubungan dengan perubahan konektivitas di area fonologis (membaca). Beberapa tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah telat berbicara, arrikulasi tidak jelas dan terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna perintah verbal, cepat dan berurutan.

Pada usia sekolah umumnya penderita disleksiadapat mengalami kesulitan membaca, memegang alat tulis dengan baik dan kesulitan menerima pelajaran.

Begitu seorang anak ditemukan mempunyai kelainan disleksia, berikan terapi sedini mungkin. Latihan remedial teaching (terapi mengulang) dan ketekunan biasanya akan membantu anak mengatasi kesulitannya. Memberikan motivasi seperti pujian atau hadiah kecil setiap kali ia berhassil mengatasinya akan sangat membantu.

Tokoh-tokoh terkenal yang diketahui mempunyai disfungsi disleksia ini antara lain; Albert Einstein, Tom Cruise, Orlando Bloom, Whoopi Goldberg, Lee Kuan Yew (mantan PM Singapura).

Tanda-tanda dan gejala disleksia:


Anak pra sekolah / balita
  • Cepat dapat berjalan tetapi diawali dengan tidak merangkak atau ngesot.
  • Mengenakan sepatu sering terbalik
  • Lebih senang mendengar cerita dibanding melihat tulisan
  • Sering tidak memperhatikan
  • Sering terjatuh, tersandung atau menabrak sesuatu saat berjalan.
  • Sulit melempar dan menangkap bola, melompat dan bertepuk tangan menurut irama

Pada usia sekolah, kemampuan berbahasa dan menulis

  • Kesulitan membaca dan mengeja huruf
  • salah menulis dan meletakkan gambar
  • sulit menghapal alfabet
  • Huruf terbalik misalnya "adi" dan "api"
  • Menggunakan jari untuk menghitung
  • Konsentrasi buruk
  • Tidak mengerti apa yang dibaca
  • Menulis lama sekali 

Related Posts