Laporkan Penyalahgunaan

Blog berisi kumpulan produk hukum Indonesia.

Penyebab Keracunan Makanan

Keracunan makanan merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, baik oleh komponen kimia beracun atau oleh mikroorganisme patogen. Keracunan makanan akibat memakan makanan yang terkontaminasi zat kimia beracun, misalnya termakan sianida yang terdapat pada singkong atau termakan pestisida yang mengkontaminasi sayuran dan buah-buahan. Sedang mikroorganisme patogen yang bertanggung jawab sebagai penyebab keracunan makanan adalah bakteri beserta toksinnya atau toksin bakteri saja, parasit, virus dan jamur.

Keracunan makanan ini biasanya berlangsung ringan, namun pada kasus berat dapat menyebabkan kematian. Gejala klinis yang muncul berupa keluhan mual, muntah, kram perut, dan diare, yang timbul mendadak mulai dari 1 jam sampai 2 atau 3 hari (biasanya kurang dari 48 jam) setelah mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Kemudian dapat timbul keluhan demam disertai rasa dingin, feses berdarah, dehidrasi dan kerusakan sistem saraf. Manifestasi klinis ini dapat terjadi pada satu orang atau beberapa orang yang ada dalam satu kelompok yang mengkonsumsi makanan yang sama.



Pemicu makanan menjadi racun

Hal yang mempengaruhi terjadinya keracunan makanan yaitu cara pembuatan dan penyajian makanan yang tidak baik, higiene yang kurang baik, kontaminasi silang, binatang vektor seperti serangga dan binatang pengerat dan bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam makanan. Bakteri merupakan penyebab utama dan tersering pada keracunan makanan.

Makanan yang kita makan dapat terkontaminasi kapan saja, bisa pada saat pembuatan makanan, saat penyimpanan makanan, ataupada saat proses pembuatan makanan yang tidak benar.Beberapa makanan memang telah memiliki resiko yang tinggi untuk menyebabkan keracunan makanan, misalnya jamur-jamuran yang sudah mengandung zat kimia beracun atau buah-buahan yang mengandung pestisida.Wanita hamil, lansia, bayi dan balita, juga orang-orang dengan gangguan sistem imun atau orang yang sedang sakit, juga memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita keracunan makanan. Olehkarena itu dibutuhkan cara-cara yang lebih teliti dalam membeli, menyimpan dan mengolah makanan untuk orang-orang tersebut.

Dari kesemua variasi kasus keracunan makanan, yang paling banyak menyebabkan keracunan adalah golongan bakteri dan toksin bakteri, yang mengkontaminasi makanan yang dikonsumsi penderita.Makanan yang terkontaminasi tidak hanya terbatas pada makanan yang diolah untuk dimakan, seperti ikan dan unggas, namun makanan-makanan berupa sayuran, buah-buahan dan salad juga berpotensial menyebabkan keracunan makanan. Makanan yang terkontaminasi bisa saja dalam kondisi yang terlihat baik, baunya tidak berubah dan rasanya juga tidak berubah

Related Posts