Laporkan Penyalahgunaan

Blog berisi kumpulan produk hukum Indonesia.

Dampak Stress terhadap Kesehatan

Ilmu kedokteran menemukan bahwa bilamana seseorang merasa stres menghadapi masalah kehidupan, akibat emosi yang negatif akan merangsang keluarnya hormon-hormon tertentu, yang menstimulasi susunan saraf sedemikian rupa, sehingga berbagai organ-organ dalam tubuh mendapat tekanan berat.  Bilamana organ-organ dalam tubuh tertekan dalam waktu yang lama, maka lambat laun organ ini akan menjadi lemah dan lebih cenderung untuk menderita penyakit, apakah karena serangan  yang datang dari luar maupun dari dalam tubuh.  Yang menentukan organ-organ mana yang akan dipengaruhi tekanan ini adalah faktor keturunannya seseorang, konstitusinya, lingkungannya, dan gaya hidupnya.
 
penyebab stress, sumber stress, stres karena pekerjaan, sekolah dan urusan keluarga

Akibat negatif stress untuk kesehatan antara lain:

  1. Stres atau ketegangan dapat mengeluarkan adrenalin, sehingga jantung berdenyut dengan lebih kuat dan cepat.  Akibatnya stres ini dapat menyebabkan seseorang untuk menderita jantung yang berdebar-debar.

  2. Bilamana hormon stres yang menyebabkan pembuluh darah untuk menciut, maka kemungkinan untuk mendapat tekanan darah tinggi itu besar diikuti dengan penyakit-penyakit cardiovascular dan cerebrovascular.  Akibat penciutan pembuluh darah ini, peredaraan darah di perifer tubuh akan berkurang dan penderita mengeluh tangan dan kakinya selalu dingin.

  3. Stres dapat menyebabkan seseorang untuk bernafas secara dangkal dan cepat dengan dibatasi saluran pernafasannya yang menimbulkan hyperventilation.

  4. Stres dapat menyebabkan menurunnya suplai darah ke saluran pencernaan,  sehingga proses pencernaan akan terganggu.

  5. Stres dapat  darah menggumpal dengan lebih cepat yang umumnya bersifat melindungi tubuh kita bilamana misalnya terjadi pendarahan karena sesuatu cedera, tetapi bilamana keadaan ini terjadi berlarut-larut, maka akan menimbulkan dampak yang negatif.

  6. Stres berakibat pengeluaran keringat yang berlebihan, sehingga tubuh menjadi lembab, suatu suasana yang tidak menyenangkan.

  7. Stres mengakibatkan kadar gula darah meninggi, suatu sumber energi di mana tenaga dapat diperoleh dengan cepat, namun pada individu yang sudah ada predisposisi untuk penyakit kencing manis, justru keadaan stres yang berlarut ini akan mempercepat timbulnya atau kambuhnya penyakit kencing manis tersebut.

  8. Stres dapat mengubah fungsi saluran pencernaan makanan dan air seni, sehingga timbul keinginan untuk senantiasa buang air kecil maupun buang air besar yang dikenal dengan irritable bowel syndrome.

  9. Seorang penderita stres dapat mengunjungi dokter dengan berbagai ragam keluhan seperti kecemasan, depresi, perasaan takut yang berlebihan, dan gangguan pikiran termasuk gangguan ingatan dan gangguan tidur.

John Marks dalam artikelnya “Time Out” di U.S. News & World Report mengatakan “Somewhere between 75-90% of all doctor visits stem from stress.”  Sungguh telah dikukuhkan tulisan Ny. White dalam Testimonies, Jilid V hal. 444 demikian, “Penyakit pikiran terdapat di mana-mana.  Sembilan per sepuluh dari penyakit-penyakit yang diderita manusia berasal dari pikiran.”

Para ahli riset Inggris dalam studi mereka terhadap hormon-hormon stres baik sebelum dan sesudah dua hari menjalani prosedur pembedahan, mendapatkan, bahwa bilamana pasien mengikuti latihan relaksasi secara formal justru hormon stresnya  meninggi.  Ini melemahkan daya tahan tubuh mereka, sedangkan, bagi mereka yang berdoa, tidak didapatkan peninggian hormon stres, sehingga daya tahan tubuh mereka tidak memburuk. 

Percayalah bahwa segala sesuatu yang terjadi pada kita telah diatur Tuhan demi kebaikan kita, sehingga kita tidak perlu stres dalam menghadapi tantangan hidup.

Related Posts